INFOGUNUNGKIDUL, RABU PAHING
WONOSARI-Suharno, SE, setelah berpindah dari PDIP ke partai Nasdem, acap melontarkan kata “halo” untuk menyapa konstituen. Hal itu menyebabkan pemilih perempuan tertarik dan ngevans kepadanya.
“Halo”, sapa Suharno pada ibu-ibu yang sedang asyik noton hiburan di Padukuhan Ngampel, Desa Sidorejo, Kecamatan Ponjong, (2/2) silam.
Kala itu, Suharno tidak sedang melakukan kampanye. Dia, secara kebetulan hadir dalam rangka sama-sama menikmati parade seni yang diselenggarakan Padepokan Seni Omah Obah.
Sepontan, ratusan ibu-ibu membalas, “Halo juga.”
Sepanjang pantauan media, hanya Suharno yang memiliki gaya sosialita seperti itu.
Lain cerita ketika mantan Ketua DPRD Gunungkidul itu berkeliling ke Surodadi, Sunggingan hingga pelosok pedalaman.
Ibu-ibu warga Padukuhan Ngampel (BW/ig)
Ada pertanyaan yang dia pikir mau mengajukan usulan pembangunan jalan. Suharno menyiapkan jawaban, bahwa tahun 2019 telah dianggarkan pemerintah. Ternyata pertanyaan itu sangat sepele.
“Saya diundang caleg menghadiri sosialisasi. Sebaiknya bagaimana Pak,” tanya salah satu vans berat Suharno.
Datangi saja, jawab Suharno santai, tetapi mental harus kuat. Artinya, tetap milih Suharno. Ger….disambut gelak tawa hadirin.
Dan penaya itu pun menjawab tegas, “Nek itu jelas to Pak,” dibarengi tepuk tangan riuh.
Salah satu peserta berbisik, sebegitu hebat kekuatan kata “halo” menghipnotis akar rumput kalangan ibu. (Bambang Wahyu Widayadi)