WONOSARI-KAMIS PON | Ketua Gugus Tugas Covid-19, Immawan Wayudi acung jempol terhadap shodaqoh sayur-mayur yang dikakukan Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC), 11 Juni 2020. Kegiatan tersebut mengangkat tiga hal.
Pertama, papar Immawan, menjadi sarana untuk memberdayakan petani, terutama petani sayuran. Dengan gerakan ini diharapkan petani sayuran Gunungkidul tidak membuang pruduk ke sungai atau ke sembarang tempat karena tidak laku.
Yang dikakukan MCCC tentu bisa jadi sarana bagi kaum tani untuk percaya diri sehibgga punya harapan besar, bahwa hasil tanamannya akan laku dipasarkan.
INFO SEHAT – TES MASSAL PEDAGANG PASAR
Kedua, shodaqoh sayur-mayur terkait langsung dengan kesehatan masyarakat. Mengkonsumsi sayur adalah bagian penting dari strategi kesehatan masyarakat.
Ketiga, gerakan ini bisa diimplementasikan untuk komoditi lain. Inti konsepnya adalah pemberdayaan masyarakat sekaligus kepedulian terhadap warga yang potensi ekonominya masuk kategori strata bawah.
“Saya berharap gerakan shodaqoh sayur-mayur oleh teman MCCC bisa terus dijalankan bahkan sampai pada pasca Pandemi Covid-19,” tandas Ketua Gugus yang juga Wakil Bupati Gunungkidul via pesan elektronik (11/6/20).
Setelah Covid-19 lewat, menurut Innawan sodaqoh sayur-mayur masih relevan untuk dikakukan. Terbukti ada beberapa manfaat yang sangat strategis dari gerakan tersebut. (Bambang)