Juli-September, Musim Ubur-Ubur Pantai Selatan

959

TANJUNGSARI, Minggu Kliwon-Sejak bulan Juli hingga September 2017, ubur-ubur laut sering terlihat dan bermunculan di Pantai Selatan Gunungkidul. Ancaman terkena sengatan pun bisa saja terjadi, jika kita membuat hewan berselaput ini berasa dalam bahaya atau terancam oleh pengunjung Pantai.

“Hari ini saja, ada lima wisatawan di Pantai Sepanjang yang ada di Desa Kemadang, Tanjungsari, yang menjadi korban sengatan ubur-ubur, jelas Sekretaris Satlinmas Op Will II Baron, Surisdiyanto, Minggu,(17/09).

Suris menjelaskan, lima wisatawan yakni Naura Palupi 10, Galih 12, keduanya berasal dari Semarang, Jawa Tengah. Selanjutnya ada Sumedi 35, Yoga Pratama 14, Keisya 9, ketiganya merupakan wisatawan asal Magelang, Jawa Tengah.

“Kelima korban mengalami sesak nafas sesaat setelah mereka tersengat ubur-ubur saat sedang bermain air di kawasan pantai, kita segera mengevakuasi mereka dan membawanya ke pos SAR untuk kita berikan pertolongan,” terangnya.

Kemunculan ubur-ubur merupakan siklus tahunan, sambung Suris, meski tidak begitu banyak, kita selalu menghimbau kepada para wisatawan untuk selalu berhati-hati. Musim dingin dinilai bisa mempengaruhi banyak tidaknya ubur-ubur. Selain itu, tingginya gelombang juga dapat mempengaruhi kemunculan ubur-ubur atau orang Gunungkidul sering menyebut hewan ini dengan sebutan impes.

“Kalau gelombang tidak terlalu tinggi, ubur-ubur akan mudah menepi ke kawasan pantai, harap wisatawan selalu hati-hati agar terhindar dari sengatan hewan ini,”pungkasnya. Red




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.