Ke Gunungkidul, Ribuan Pelancong Dipaksa Memutar Leher Menikmati Taman Bunga Matahari

851

PATUK, SELASA KLIWON– Risdiyanto, warga Padukuhan Putat Wetan, Desa Putat, Kecamatan Patuk, memanfaatkan booming pariwisata Gunungkidul. Pelancong pada mudik lebaran 2018, dipaksa memutar leher (menoleh) taman bunga matahari. Pertengahan Mei, ribuan tanaman mulai tumbuh menghijau. Direnacanakan, pengunjung dipaksa mampir pada masa liburan setelah Idul Fitri, untuk sekedar swafoto atau membeli bibit.

“Saya sengaja menyediakan beberapa spot untuk keperluan swafoto,” ujar Risdiyanto, di tengah kebun bunga matahari yang sedang tumbuh (15/05).

Tidak kurang dari 2.500 bunga ditanam langsung dan ditutup mulsa. Yang lain, dengan jumlah yang sama, disetting di dalam polybag.

“Mau selfie dihamparan mulsa boleh, mau di dalam settingan polybag juga bisa. Yang penting bayar tiket masuk,” jelasnya.

Ditanya soal besaran tarip masuk, Aris belum mau menjelaskan. Dia bersama rekan-rekan seide masih fokus pada pemeliharaan tanaman plus menyiapkan perlengkapan panggung bambu tempat peristirahatan.

Tempat yang dipilih Aris guna membangun taman bunga matahari sangat strategis. Lokasi berada di kiri jalan kilometer 24,1 lintas Yogya-Wonosari.

“Persisnya di area Monumen yang rontok karena gempa 2006, sebelah timur SMP II Patuk,” Tunjuk Aris menyebut posisi kegiatannya.

Pemilihan lokasi dilakukan dengan pertimbangan, bahwa fasilitas lingkungan cukup representatif dan mendukung. Area parkir, kata dia, cukup luas, bisa di kompleks masjid Sulaiman dan sepanjang jalan padukuhan setempat.

Tidak jauh dari lokasi, telah ada warung makan sego penyet, bakmi jawa, serta makanan kas sompil Yu Tugilah.

“Mau istirahat dengan cara lesehan, timur taman bunga tersedia joglo cukup besar. Suasana cukup dingin dan segar,” Pungkasnya. Agung




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.