Kembangkan Desa Wisata, Banyak Hal yang Perlu Diperhatikan  

598

PATUK-SELASA LEGI | Desa Salam. Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul memiliki alam yang begitu indah, kaya, dan penuh dengan potensi khususnya wisata. Melalui Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) peluang tersebut dapat dikembangkan berbagai unit usaha khususnya wisata untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Hal tersebut disampaikan Dyah Ari Susanti ST MSc selaku nara sumber Sarasehan Pengabdian Masyarakat tentang “Pengembangan Potensi Lokal Desa Wisata Kalurahan Salam”.

Bertempat di Sekretariat Pengelola Wisata Gogor Park, Padukuhan Ngasemayu, Kalurahan Salam, Kapanewon Patuk, Kabupaten Gunungkidul, kegiatan sarasehan diadakan atas kerjasama Pokdarwis Salam, dan Universitas Sarjana Wiyata Taman Siswa (UST), serta Pusat Studi Gunungkidul, Minggu (12/6).

Selain itu, kegiatan tersebut juga diikuti oleh Pengurus Pokdarwis Salam, Pengelola Desa Wisata, dan warga.

“Kalurahan Salam ini memiliki beragam potensi wisata. Selain destinasi wisata alam yang menarik  juga daya dukung potensi lokal lainnya seperti kuliner, kerajinan, dan beragam spot atraksi wisata desa,” ujar Dyah.

Lebih lanjut, Dyah Ari Susanti ST MSc yang juga Dosen Universitas Sarjana Wiyata Taman Siswa (UST) menuturkan bahwa Destinasi wisata yang ada tersebut hendaknya dikemas semenarik mungkin menyesuaikan karakter pengunjung wisata.

Mengingat, untuk saat ini kunjungan wisata banyak dilakukan oleh kaum mileneal, sehingga destinasi wisata perlu menyajikan spot-spot yang menarik bagi para milenial.

“Hal tersebut dikarenakan anak-anak muda mileneal itu seneng akan foto-foto yang istagramable,”pungkas Dyah yang juga  menjabat Ketua Program Studi Teknologi Industri Universitas Sarjana Wiyata Taman Siswa (UST)

Sementara itu, Heni Rahayu selaku Ketua Kelompok Sadar Wisata Desa Salam dalam sambutannya mengatakan bahwa Kalurahan Salam yang banyak memiliki potensi produk olahan pangan diharapkan dapat menjadi pendukung usaha wisata di Kalurahan Salam.

Meski demikian, Heni berujar, proses produksi tersebut masih terbatas baik kualitas maupun kuantitasnya.

“Pemerintah Kalurahan melalui Pokdarwis perlu mengembangkan sinergi dengan berbagai pihak termasuk kampus (UST) agar kita ada pembinaan usaha tersebut, “ tutur Heni.

Hal senada juga diungkapkan Subarno salah satu peserta unsur Pengelola Wisata “Gogor Park” Salam. Ia menyampaikan bahwa potensi lokal desa Salam khususnya wisata ini perlu diangkat agar semakin dikenal.

“Untuk mengangkat semua potensi yang ada diperlukan sebuah arena berupa kegiatan bersama sebagaimana yang dulu pernah dilakukan oleh Pokdarwis Salam melalui Festival Durian sebagai agenda tahunan,” jelasnya.

Kegiatan tersebut menurut Subarno, tidak hanya dimaksudkan untuk mengangkat potensi lokal Desa Salam, namun juga sebagai usaha mempromosikan potensi wisata Desa Salam ke luar.

“Ujungnya, dengan banyaknya wisatawan berkunjung ke Salam berdampak bagi berkembangnya usaha ekonomi warga setempat,” harap Subarno yang juga sebagai Wakil Ketua Pokdarwis Salam.

Di tempat yang sama, Nurhadi dari Pusat Studi Gunungkidul menyampaikan bahwa tantangan kedepan destinasi wisata beserta layanan produk pendukungnya perlu dikemas yang lebih menarik dan mengesankan bagi pengunjung.

“Sajian layanan destinasi yang keren “WOW’ perlu dihadirkan bagi para pengunjung wisata. Selain dari karakter destinasinya juga dapat dihadirkan dalam berbagai bentuk layanan pengelolaan wisata seperti ketersediaan sarana prasarana, prilaku keramahan pengelola terhadap pengunjung dan berbagai bentuk layanan lainnya, “paparnya.

(Katon/red)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.