TANJUNGSARI, Rabu Kliwon–Pupus sudah harapan Ngatiyem 43, janda setengah baya asal Padukuhan Sumuran, Desa Kemadang, Kecamatan Tanjungsari untuk menikah dengan kekasih barunya. Ternyata Wardi, pria idamannya tak lebih dari seorang penipu. Bukannya menikahi, sosok laki-laki yang mengaku asal Kecamatan Panggang ini justru kabur setelah menggasak seluruh emas perhiasan dan uang yang dibawanya.
Diceritakan Surisdiyanto, anggota SAR (Search And Rescue) Pantai Baron ihwal penipuan yang menimpa korban adalah saat Ngatiyem dan Wardi kencanan untuk bertemu di salah satu penginapan yang ada di Bantul pada Jumat, 14/7/2017.
“Sejak malam Jumat Ngatiyem sudah intensif komunikasi lewat handphone bersama Wardi, kekasihnya itu. Hingga Jumat paginya mereka bertemu dan menuju ke sebuah hotel yang ada di dekat Pantai Parang Tritis, Bantul dengan membawa anaknya yang masih kelas 2 SD,” jelasnya 19/07.
Berdasarkan keterangan Ngatiyem, lanjut Surisdiyanto, tidak ada yang mencurigakan pada diri Wardi. Bahkan Ngatiyem mengaku hari Sabtunya masih diajak jalan-jalan bersama anaknya. Setelah itu pasangan yang dimabuk asmara itu kembali ke hotel untuk menginap.
Lelah seharian jalan-jalan, malam Minggu korban diminta oleh Wardi untuk menyerahkan seluruh perhiasan yang dipakainya dan sejumlah uang beserta ponsel miliknya. Wardi berdalih untuk modal berangkat kerja di Bali besok. Tak lupa Ngatiyem pun dijanjikan akan dinikahi dan ikut serta dibawa ke Bali.
Setelah Ngatiyem menyerahkan emas seberat 15 gram, uang 300 ribu dan satu unit HP, Wardi kemudian pamitan untuk pulang ke Legundi, Girimulyo, Panggang sebentar, dan paginya akan segera kembali menjemput Ngatiyem untuk di ajak menikah.
“Saat itu korban bersama anaknya di tinggal di hotel, namun sampai hari Senin, Wardi tidak kunjung datang untuk menjemput hingga akhirnya korban menyusul pulang ke Panggang untuk mencari keberadaan Wardi,” terangnya.
Ternyata semua tidak sesuai harapan, Wardi yang dicari telah menghilang bak ditelan bumi, teman dan saudara yang ditanya juga tidak ada yang tahu dimana keberadaan Wardi.
Dengan perasaan sedih Ngatiyem kembali kerumahnya di Kemadang lalu menceritakan kejadian ini kepada keluarganya dirumah. Namun pihak keluarga justru menyalahkan korban yang dengan mudah bisa tertipu mulut manis berbisa pria yang belum terlalu lama dikenal. Uniknya, meski sudah diajak menginap di hotel, Ngatiyem bilang tidak diajak berbuat macam-macam oleh Wardi.
“Hari Selasa kemarin, meski tidak yakin, Ngatiyem kembali ke Bantul untuk mencari Wardi. Dia berharap Wardi juga mencari Ngatiyem disana,” jelas Surisdiyanto.
Dengan anaknya, Ngatiyem bolak balik mencari Wardi ke hotel hingga rela tidur di terminal karena kehabisan uang. Akhirnya dengan perasaan yang tidak karuan Ngatiyem memutusan untuk kembali mencari Wardi di sekitar Pantai Parangtritis dekat mereka menginap saat itu.
“Terlihat dalam keadaan panik, petugas SAR Parang Tritis (Paris) mencoba mengajak korban bercerita sampai akhirnya mereka mengarahkan untuk melaporkan ke Polsek Kretek, Bantul,” tutur Surisdiyanto.
Rabu, 19/7 akhirnya Ngatiyem melaporkan kasus penipuan itu ke Polsek Kretek. Sedangkan SAR Paris segera menghubungi SAR Pantai Baron untuk melaporkan bahwa ada warga Gunungkidul berada di Pantai Parang Tritis yang tidak bisa pulang karena kehabisan uang.
“Saat itu juga kita langsung menuju Polsek Kretek untuk menjemput korban Ngatiyem bersama anaknya,” terang Surisdiyanto.
Kini kasus ini masih dalam penanganan Polsek Kretek, sementara korban sudah di jemput dan di kembalikan ke pihak keluarga. Red