PATUK, Minggu Wage – Sorang lelaki mendorong batu ke puncak bukit, setiap berhasil sampai titik tertinggi, batu tersebut kembali menggelinding ke bawah. Sulit diterima nalar, lekaki tersebut tidak bosan-bosan, mengulangi pekerjaan yang sama. Terus mendorong ke puncak, dan batu itu pun kembali menggelinding ke bawah.
BACA JUGA: Turun Tebing Tanpa Tali Mahasiswa Terjatuh
Lelaki tersebut benama Sisifus, diceritakan dalam karya jenis esai filsafat, ditulis oleh Albert Camus. Menurut Wikipedia, buku tersebut terdiri dari 120 halaman, aslinya diterbitkan pada 1942 dalam bahasa Prancis berjudul Le Mythe de Sisyphe. Berikutnya diterjemahan dalam bahasa Inggris oleh Justin O’Brien terbit pada tahun 1955.
Sisifus adalah mitos, kata sebagian penikmat esai sastra, karya tersebut beraliran eksistensialisme, yang kelewat absurd (konyol).
Di Gunungkidul, tiba-tiba hadir lelaki serupa, namun sedikit berbeda dengan susifus. Dia anonim, karena ketika ditanya, hanya diam, tidak mau nenyebutkan jati diri.
Alamat lelaki itupun tidak diketahui. Yang jelas sejak Jumat, pukul 16.00 WIB, (8/3), berada di sekirar Desa Logandeng, Kecamatan Playen. Dia menyisir jalan nasional Wonosari-Yogyakarta.
BACA JUGA: Bantuan Logistik Mulai Dikirim Untuk Korban Banjir