Dia tidak pernah melawan arus, selalu mengambil posisi kiri, pada jalan yang mengarah kota Yogyakarta. Lelaki tersebut menggotong aneka barang, lebih dari 50 kg.
Teramati bahwa setiap 10 atau 15 meter dia berhenti sejenak, rupanya beban yang dibawa terlalu berat. Tanpa mengucap kata sepatah pun, hanya terdengar gemirincing suara kelinting mengikuti irama langkahnya.
BACA JUGA: Bencana Hidrometeorologi Dampak Terparah Kabupaten Gunungkidul
Bahwa 24 jam kemudian, yakni pukul 16.00 WIB, Sabtu (9/3) lelaki tersebut baru sampai di Desa Putat. Diukur dari Logandeng berjarak sekitar 12 Km.
Tertangkap kamera video, entah mengapa, lelaki itu tiba-tiba berhenti, dan meninggalkan barang bawaan (yang berupa aneka limbah) di tepi jalan, persisnya di Putat Wetan, Desa Putat, Kecamatan Patuk.
BACA JUGA: Usai Banjir, Polisi Ramai-Ramai Panen Padi
Lelaki tersebut sangat misterius. Dia tidak pernah menyapa, juga tidak pernah disapa. Menurut UUD 1945, Pasal 34, Ayat (1), semestinya dia diperhatikan oleh Negara. Fakta di lapangan berbeda, masyarakat tidak ada satu pun yang sudi menggubrisnya.