MI YAPPI Karang, Cetak Generasi Imtaq Yang Melek Iptek

1300

SAPTOSARI, Jumat Pon–Pesatnya arus modernisasi membawa dampak di semua lini. Kemajuan teknologi bak pedang bermata dua, jika salah mengetrapkan maka akan membawa dampak negatif. Untuk menangkal bahaya tersebut, tri pilar pendidikan harus berjalan seiring sejalan demi generasi muda yang berkualitas.

“Kuncinya aqidah akhlak dijadikan pondasi, pendidikan agama diperkuat. Tetapi siswa juga dididik harus melek teknologi agar tidak gaptek,” ungkap Laily Fauziah, Kepala Madrasah Ibtidaiyah (MI) YAPPI Karang, Desa Jetis, Kecamatan Saptosari, Kamis, (14/09)

Di MI YAPPI yang dipimpinnya, sambung Fauziah, siswa digembleng keagamaan secara maksimal. Sebelum lulus MI, siswa wajib hafal juz 30, demikian juga pola shalat berjamaah diterapkan untuk mendidik kedisiplinan murid sekaligus mendekatkan anak kepada Allah SWT.

“Polanya sederhana, shalat mencegah perbuatan munkar. Maka kita ajak siswa menjadikan shalat itu kebutuhan pokok. Akan ada beban rasanya jika belum melaksanakan shalat,” ulasnya.

MI YAPPI Karang mempunyai 6 guru kelas, 3 guru mapel agama Islam dan 1 Kepala madrasah. Orientasi pendidikan di MI YAPPI lebih di tekankan kepada ilmu agama. Hal ini bertujuan untuk membentengi keimanan dan ketaqwaan anak-anak yang saat ini sudah mulai luntur akibat arus modernisasi.

“Anak-anak mulai kelas 3 sampai kelas 6 saat ini sudah mempunyai ponsel sendiri, bahkan HP smartphone jauh lebih bagus dan canggih daripada milik gurunya. Kalau kemajuan zaman ini tidak diimbangi dengan imtaq yang kuat, anak akan di jauhkan dengan budaya dan agama oleh teknologi,“ lanjut Laily.

Kepala Madrasah sekaligus Ketua Fatayat NU Kabupaten Gunungkidul ini memiliki trik dan kiat agar siswa meningkat iman dan taqwa siswa sesuai ajaran ahlusunnah wal jamaah sekaligus membentengi dari arus modernisasi.

“Siswa pegang HP itu sah-sah saja, cuma kita arahkan ke hal positif. Bukan untuk game apalagi masuk medsos, kita arahkan dengan hal-hal positif saja,” katanya.

Untuk mengimbangi modernisasi tersebut, MI YAPPI membuat tugas kepada siswa untuk penguatan iman dan taqwa. Diantaranya target hafal juz 30 sebelum lulus kelas 6, tuntas Iqro’ untuk kelas 1 yang dilakukan sebelum pulang sekolah, melakukan sholat dhuha bersama setiap hari sebelum istirahat pertama, shalat jamaah dzuhur sebelum pulang sekolah dan kegiatan ekstra hadroh. Madrasah ini juga melakukan beberapa ekstra wajib diluar bidang agama seperti drumband dan Pramuka.

Dengan pelayanan pendidikan yang maksimal tahun 2017 ini MI YAPPI Karang untuk pertama kalinya mendapatkan murid di atas 20 pada PMB kemarin. Tahun sebelumnya hanya mendapat 10 anak didik saat ini mampu mendapatkan 22 anak didik untuk mengisi kelas 1. Keberhasilan ini di raih karena perjuangan dan keikhlasan dari guru dan tenaga kependidikan yang ada di MI YAPPI Karang. Red




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.