WONOSARI-JUMAT PONĀ | Ir. Lazarus Arintoko, Staf Ahli Komisi B DPRD Gunungkidul menulis artikel inspiratif.
Destinasi wisata kota Magelang yang terkenal dulu hanya Borobudur, tetapi berkat kreatifitas warga dan pelaku ekonomi, kini banyak tempat wisata yang bisa dikunjungi.
Gunungkidul, destinasinya jauh lebih banyak. Masyarakatnya perlu didorong agar lebih inovatif dan kreatif.
“Di Magelang idustri rumah tangga seperti pembuat gula jawa, madu klanceng, gerabah, perkebunan sayur, dan yang lain banyak diminati pengunjung karena dipandu oleh Kelompok VW Tour,” ujar Lazarus Arintoko, 27-5-2022.
Ke Magelang, pengunjung banyak membeli produk industri rumah tangga. Kota Getuk diminati orang berduit, bukan hanya untuk nonton Candi Borobudur tetapi membelanjakan uangnya di berbagai sentra industri sekaligus nginep di sana.
Sekarang Magelang banyak penginapan dengan sebutan balkondes (balai perekonomian desa) sebuah penginapan yang dimiliki oleh BUMDES dengan fasilitas dan kenyamanan yang memadai dengan harga terjangkau.
Rata-rata Rp 300 hingga Rp 400 ribu per malam dengan fasilitas yang tidak kalah dengan hotel.
“Tahun 2022, saya sudah menginap hingga 3 kali.
Setelah nginep di balkondes saya bisa VW safari tour di lokasi sentra industri yang saya inginkan,” imbuh Lazarus Arintoko.
Sungguh, lanjut dia, sebuah kreatifitas para pelaku pariwisata sehingga VW safari tour menjadi ikon di Magelang (mirip merapi lava tour).
Bedanya kalau lava tour mengunjungi bekas erupsi, kalau ke Magelang mengunjungi pemandangan alam perkebunan, perbukitan dan persawahan sekalian mengunjungi industri rumah tangga. Di sini nilai plusnya.
“Gunungkidul obyek wisata dan alamnya jauh lebih indah. Tentu ini menjadi peluang untuk dikemas,” tegas dia.
Pariwisata menjadi sebuah industri yang akan mengangkat perekonomian penduduk dan meningkatkan PAD tidak hanya mengandalkan tiket masuk saja.
Di Magelang ada inovasi dan kreativitas SDM yang amazing. Gunungkidul dalam hal ini kalah jauh. Mengapa? Sebagian besar SDM nya suka menunggu perintah.
“Kemajuan pariwisata di Magelang tidak tergantung dari peran Pemda tapi dari kreatifitas warga dan para pelaku bisnis pariwisata,” pungkas Lazarus Arintoko.
(Bambang Wahyu)