WONOSARI-SELASA PON | Di tengah pukulan pandemi, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Gunungkidul 2020 anjlok berat pada posisi -0,59%.
Berdasarkan data dan laporan BPS setempat, tahun 2021 pertumbuhan ekonomi menggeliat di angka 5,22%.
Menurut sejumlah pengamat, dalam hal ini kerja bupati dan Wakil Bupati patut diapresiasi.
“Sebelumnya tahun 2017, 2018 dan 2019 pada posisi 5,01, 5,16 serta 5,34%,” kata Kepala BPS Gunungkidul, Rintang Awan Eltribakti Umbas, 12-4-2022.
Kontribusi perekonomian terbesar, menurut angka BPS didominasi oleh 6 lapangan usaha.
Hal di atas meliputi 1. pertanian 23,69%, diikuti 2. informasi dan komunikasi 9,46%, 3. konstruksi 9,44%, 4. perdagangan besar dan eceran 8,93%, 5. administrasi pemerintahan 8,39%, 6. lain-lain 39,62%.
Catatan khusus, bahwa sumbangan terhadap PDRB angkanya turun dari 24,67% menjadi 23,69%. Ini artinya kesejahteraan petani belum bisa diangkat secara total sesuai janji politik pada saat kampanye yang dilakukan Satria Sunaryanta dan Heri Susanto.
Wakil Bupati Gunungkidul Heri Susanto terusik atas fakta pertumbuhan ekonomi Gunungkidul tahun 2021.
”Saya ingin pemerintahan ini kondusif, semakin baik dan rakyat semakin sejahtera. Saya akan fokus bekerja demi rakyat. Untuk 2024 terserah pangeran, saya maju lagi atau pensiun,” ujar Satria Heri Susanto sekaligus mengomentari pemberitaan bertajuk Satria Binelah Drama Politik 2024. (Bambang Wahyu)