GUNUNGKIDUL-KAMIS WAGE | Terkait pelaksanaan Proyek Pengadaan Peralatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Tahun 2022, Dinas Pendidikan Kabupaten Gunungkidul telah dipanggil Polda DIY sebanyak tiga kali. Selain itu, Dinas Pendidikan menerima sejumlah teror dari orang tak dikenal.
Guna memenuhi panggilan pasca pelaksanaan proyek pengadaan peralatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Dinas Pendidikan Kabupaten Gunungkidul Tahun 2022, Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Gunungkidul Taufik Aminudin telah mendatangi Polda DIY.
Selain mendapat panggilan sebanyak tiga kali. Taufik juga menerima sejumlah teror dari orang tak dikenal. Hal tersebut disampaikan Taufik Aminudin di ruang kerjanya, Selasa (03/09/2023).
Menurut Taufik, pihaknya sudah tiga kali memenuhi panggilan Polda DIY guna melengkapi data-data terkait pelaksanaan proyek pengadaan perlengkapan TIK tersebut.
“Kami berdua sudah memenuhi panggilan Polda secara terpisah,” jelasnya.
Selain itu Sekretaris Dinas Pendidikan tersebut juga menyampaikan bahwa dirinya sering mendapatkan teror dari orang tak dikenal semenjak pelaksanaan proyek tersebut.
Namun demikian Taufik menganggap teror tersebut diduga datang dari orang yang kecewa lantaran tidak bisa ikut dalam proyek pengadaan perlengkapan TIK.
“Diteror, tiap hari saya diteror, karena mereka nggak saya gunakan,” ujar Taufik.
Taufik juga menyampaikan bahwa proses pengadaan tersebut tidak melalui sistem lelang, namun pihaknya menggunakan salah satu aplikasi penyedia jasa.
Menanggapi tentang aksi teror tersebut Taufik tidak akan melaporkan kepada pihak berwajib, karena menurutnya hal tersebut merupakan persaingan antar pengusaha.
“Kita kan belinya E-Katalog, ya kita milihnya klik-klik aja, soal teror saya tidak tahu dan nggak mau tahu biarin saja nek iseh kuat yo silahkan,” tegasnya.
Diketahui sebelumnya, proyek pengadaan sarana perlengkapan TIK tahun 2022 tersebut menggunakan anggaran yang sangat fantastis bahkan mencapai puluhan milyar.
Namun demikian menurut Taufik, pengadaan fasilitas guna peningkatan sarana pendidikan tersebut telah selesai dilaksanakan ditahun 2022 lalu.
“Barang sudah dikirim semua selesai, bahkan sudah digunakan untuk asesmen nasional,” pungkasnya.
A Yuliantoro