Puncak Penghujan, Wilayah Selatan Gunungkidul Berpotensi Alami Banjir

908

WONOSARI-KAMIS KLIWON | Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) belum lama ini merilis peringatan dini bahaya banjir di wilayah Jawa, termasuk DIY. Adapun banjir diprediksi terjadi antara 18-19 Februari ini.

Kepala Seksi (Kasi) Pencegahan dan Pengendalian, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul, Agus Wibowo mengatakan bahwa, pihaknya sudah melakukan antisipasi. Selain itu, pihaknya juga telah melakukan pemetaan wilayah yang rawan terjadi banjir dari puncak musim penghujan ini.

“Adapun wilayah yang berpotensi banjir adalah Kapanewon Semin, Ngawen, Patuk, Wonosari, Playen, dan Panggang. Wilayah itu rawan banjir lantaran berada di jalur Sungai Oya. Sedangkan Wonosari berpotensi terjadi banjir genangan,” katanya pada Kamis (18/02/2021) Siang.

BPBD Gunungkidul sudah melakukan antisipasi dan imbauan ke masyarakat terkait potensi banjir ini. Imbauan kewaspadaan dilakukan sejak datangnya musim penghujan.

“Kami sampaikan lewat radio, media sosial, hingga berbagai pertemuan,” kata Agus.

Terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul Edy Basuki mengatakan bahwa, saat ini pihaknya rutin memantau informasi dari BMKG. Sebab perkiraan cuaca atau peringatan dini bisa mengalami perubahan. Selain yang disebutkan Agus, ia mengatakan banjir juga rawan terjadi di zona selatan. Seperti di Purwosari, Saptosari, Semanu, Rongkop, hingga Girisubo.

“Sebab daerah situ tergolong dataran rendah, dan air mengalir dari perbukitan arah utara ke selatan yang bisa menyebabkan banjir,” jelas Edy.

Ia mengatakan koordinasi untuk antisipasi sudah dilakukan dengan pemerintah kapanewon hingga kalurahan. Termasuk mengupayakan agar luweng (gua bawah tanah) bisa dimanfaatkan untuk menampung dan mengalirkan air.

Pasalnya, karakteristik banjir di Gunungkidul sendiri lebih berupa genangan. Menurut Edy, kondisi ini terjadi lantaran air tak bisa mengalir atau menyerap ke bawah tanah.

“Jadi diupayakan luweng-luweng bersih dari berbagai penghalang sehingga air bisa masuk ke situ,” jelasnya. (Heri)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.