RONGKOP-MINGGU WAGE | Setelah sebelumnya pelayanan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Gunungkidul dikeluhkan oleh masyarakat Padukuhan Ngelo II, Kalurahan Ngawis, Kapanewon Karangmojo, kini keluhan serupa “Ledeng Mampet” datang dari wilayah bagian Selatan Gunungkidul.
Suradi (70) warga Padukuhan Ngelo II, Kalurahan Ngawis, Kapanewon Karangmojo, mengeluhkan buruknya pelayanan air minum saat masyarakat sedang merayakan Hari Raya Idul Fitri 2 Mei 2022 lalu.
Keluhan tersebut disampaikan ke redaksi infogunungkidul pada Selasa (03/05/22) pagi. Artiket tersebut telah tayang dengan judul ”PDAM Gunungkidul Terima Salam: Apa Mau Mandi Pakai Minyak Goreng?”.
Selanjutnya, Selasa (03/05/22) siang, Suradi kembali menginformasikan bahwa, salah seorang yang mengaku personil PDAM Kabupaten Gunungkidul mendatangi lokasi, sehingga masalah air bersih di wilayah tersebut dapat diatasi.
Keluhan yang sama datang dari Maryadi (38) warga Ngrombo 01/04, Semugih, Rongkop, Gunungkidul. Ia menyampaikan pelayanan PDAM akhir-akhir ini lebih buruk dari sebelumnya.
Melalui pesan yang dikirim via Messenger dan aplikasi WhatsApp, ia menyebut bahwa warga setempat terpaksa mulai membeli air bersih meggunakan tangki lantaran air PDAM tidak lagi mengalir.
“Tadi udah 2 rumah beli lagi pke tangki. 130 ribu. Nak tidak keluar kyk gini terus pasti besok bnyak yg beli,” pesan Maryadi yang diterima redaksi infogunungkidul, Sabtu (07/05/22) sore.
Pelayanan saat ini, Maryadi berujar, lebih buruk ketimbang tahun sebelumnya.
“Mlh lancer 2 th yang lalu,” ungkapnya.
Meski, ia mengaku telah sering melaporkan kejadian tersebut ke pihak PDAM Gunungkidul, namun masalah air bersih di wilayahnya tak kunjung teratasi.
“Saya dulu2 juga sering lapor ke Tirta handayani, cuma suruuh nunggu ktanya baru perbaikan. Saya juga sering kritik di medsos kok,” tulis Maryadi.
Maryadi yang mengaku bekerja sebagai buruh di salah satu showroom motor bekas di kota Wonosari tersebut berharap PDAM segera dapat mengatasi persoalan air bersih di wilayahnya dan wilayah-wilayah lain.
“Tolong di bantu pak been GK dang lancar kyk 2 th yg lalu…awan bengi lancar,” pinta Maryadi.
Hal tesebut dibenarkan Sukirno Dukuh Ngrombo. Ia menyebut, bahwa air PDAM sebelumya masih mengalir. Namun pada sepuluh hari terakhir air tak lagi mengalir, sehingga untuk mencukupi kebutuhan air bersih masyarakat harus membeli menggunakan tangki.
“Beli tengki pk 140 satu tengki,” ucapnya.
Selanjutnya Minggu (08/05/22) pukul 14.35 WIB, Maryadi kembali menginformasikan bahwa air PDAM mengalir namun kecil.
“Barusan dpt kabar ngalir tpi kecil gak banter,” terang Maryadi sembari menyampaikan, bahwa dirinya sedang tidak berada di rumah.
Namun, setelah dirinya sampai rumah yakni, sekitar pukul 15.40 WIB, air kembali tak ngalir sama sekali
“Udah GK kluar blas. Tadi sempat keluar tpi gak banter rumah saya aja GK kuat nyampai airnya,” pungkasnya. (red)