Tiga Puluh Perempuan Digembleng Persoalan Sosial Politik

1387

WONOSARI, SENIN WAGE | Data kesenjangan gander tahun 2018, di Daerah Istimewa Yogyakarta untuk beberapa sektor kehidupan ditemukan masih cukup tinggi. Angka perceraian dan bunuh diri di Gunungkidul belum menunjukkan trend menurun.

Kesimpulan di atas menggemuka dalam forum pelatihan politik perempuan potensial di Rumah Dinas Bupati Gunungkidul Senin, 9 Maret 2020.

Setidaknya terdapat tiga (3) kesenjangan gender yaitu, pernikahan anak usia dini, penderita HIV aids, serta kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Diskusi sehari yang dipandu aktifis perempuan Wasungatu Zakiah itu memilih tajuk Hak Azasi Manusia dan Perempuan.

Renny A Frahesty dari Perkumpulan Narasita diminta oleh DP3AKP2 DIY untuk membedah materi peningkatan kapasitas perempuan potensial di Kabupaten Gunungkidul.

Peserta pelatihan sebanyak 30 orang, antara lain 18 anggota BPD, ormas perempuan, juga politisi wanita. Acara pelatihan difasilitasi oleh DP3AKBPMD Gunungkidul dalam durasi delapan jam.

Srimulat Widiningsih S.Sos, Kepala Seksi Pemberdayaan Perempuan, didaulat mewakili Sujoko, Kepala DP3AKBPMD Gunungkidul karena berhalangan hadir, untuk membuka pelatihan politik wanita potensial.

Dalam sambutannya, Srimulat menyampaikan beberapa persoalan yang dirasa masih berat dihadapi pemerintah Gunungkidul.

“Angka perceraian dan bunuh diri masih cukup tinggi. Ini pekerjaan rumah kita bersama,” kata Srimulat.

Bambang Wahyu Widayadi




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.