WONOSARI, – SABTU PAHING | Melihat perkembangan terbaru, karena kepedulian yang besar terhadap warga Gunungkidul, Dr. Drs. Immawan Wahyudi, MH Wakil Bupati Gunungkidul hampir menangis. Banyak warga yang tidak memanfaatkan fasilitas cek kesehatan yang disediakan masyarakat secara mandiri.
Dia belajar dari pasien positif yang dirawat di RSUD Purwadadi Jawa Tengah yang berbohong, sehingga mengakibatkan tenaga medis kalang kabut.
Menurut Wakil Bupati, jejak digital kebohongan diunggah di https://regional.kompas.com
“Saya berharap besar, warga Gunungkidul yang memeriksakan diri senantiasa berlaku jujur, demi keselamatan semua,” ujar Immawan Wahyudi, patah-patah (11/4/20).
INFO HARI INI-KISAH PENJUAL TTS & KALENDER
Dia menyatakan, ketakutan, rasa terbebani, rasa ribet. rasa malas atau nyepelekke akan menjadi masalah besar bagi warga Gunungkidul.
Pemda, Kecamatan, 144 Desa, 1.431 Dusun telah membuat Pos Pantau melayani warga agar tahu status kesehatan.
“Dilihat dari sisi ini mestinya warga yang datang dari Jakarta, terlebih yang berasal dari zona merah, tidak menghindar dari Pos Pantau yang ada,” pinta Immawan.
Dia melakukan kroscek lapangan, warga Desa dan Dusun nyaris tidak kerja mencari uang, juga tidak tidur. Mereka menunggu kemungkinan saudara yang di tanah rantau pulang dan memeriksakan diri untuk menanggulangi wabah.
“Tetapi saya sedih menerima laporan, banyak saudara pemudik yang tidak mau mampir ke Pos Pantau untuk cek kesehatan,” tutur Immawan
Dia meminta, siapapun yang baru saja masuk Gunungkidul, yang belum cek status kesehatan, secara suka rela datang ke puskesmas atau rumah sakit terdekat.
“Salam seroja (sehat rohani dan jasmani,” pungkas Immawan Wahyudi. (Bambang Wahyu Widayadi)