PATUK, Minggu Pon | Ki Seno Nugroho, dalang asal Bantul, setelah surutnya Ki Timbul Cermomanggolo, Suparman, juga Ki Hadi Sugito tak berhenti dalam mengolah elemen panggung wayang kulit kolaborasi gaya Yogyakarta – Surakarta.
Ciri khas panggung Seno Nugroho adalah Kelir super panjang, pengrawit kreatif, rombongan pesinden, juga sederetan bintang tamu.
Baca juga:
Akhir April 2019 ada tambahan penari luar panggung, yang sengaja dibiarkan berbaur dengan penonton.
Sabtu, 27 April 2019, Ki Seno pentas di Dusun Putat Wetan, Desa Putat, Kecamatan Patuk, Gunungkidul memenuhi undangan mantan Kades Desa Putat, Rusbandi, dalam hubungannya dengan hajatan mantu.
Penari tanpa keahlian, alias asal berani tampil di hadapan penonton, berjoget mengikuti irama gamelan, saat Ki Seno membabar adegan Limbuk dan Cangik.
Baca juga: