Ikuti Google Map, Bus Pariwisata Terperosok di Persawahan

1575

TANJUNGSARI-SENIN LEGI | Libur akhir tahun segera tiba, pastikan bahwa anda mengetahui jalur mana yang akan anda lalui. Lantaran sang sopir hanya mengikuti google map, sebuah Bus Pariwisata tersasar dan akhirnya terperosok ke area persawahan milik warga sedalam 2,5 meter Minggu, (21/12/2020).

Informasi yang berhasil dihimpun, berawal ketika bus pariwisata bernomor polisi B 7428 BGA yang dikemudikan oleh Didik Santoso berniat wisata ke kawasan Pantai Indrayanti atau Pulang Syawal yang berada di Kapanewon Tepus, bus tersebut sebelumnya berangkat dari Surabaya, Jawa timur pada pukul 00.00 WIB, yang berpenumpang 40 orang.

Sang sopir pun sebelumnya sempat menghentikan kendaraan karena jalur yang dilewati tersebut menyebabkan kaca bagian belakang bus pecah akibat menabrak pohon. Usai kaca pecah, sang sopir tetap memaksakan kendaraannya untuk tetap masuk kejalan kampung yang sebetulnya hanya bisa dilalui oleh satu kendaraan bus saja.

Sesampainya dilokasi kejadian, tepatnya dijalur menikung, sang sopir melihat adanya seutas tali kabel listrik yang melintang ketengah jalan. Bermaksud untuk melalui bus dengan mengambil sisi luar tali tersebut, justru bus yang ia kendarai terperosok kedalam dalam sawah.

“Saya mengikuti arahan google map malah sampai ke jalan kecil ini, terakhir ke Gunungkidul udah 8 rahun silam,” kata sopir bus, Didik Santoso saat ditemui dilokasi kejadian, pada Sabtu (19/12/2020) lalu.

Beruntung saat kejadian sang sopir segera menurunkan penumpang hingga akhirnya bus tidak hingga jatuh kearea sawah.

Diduga karena sang sopir tidak mengetahui medan jalan dan hanya pernah ke Kabupaten Gunungkidul 8 tahun lalu menyebabkan, rombongan 40 wisatawan yang ia bawanya dari Surabaya tersebut tersasar dan menuju ke arah Kalurahan Banjarejo, Kapanewon Tanjungsari.

Proses evakuasi bus sendiri memakan lebih dari 10 jam, sebanyak lebih dari 7 mobil jeep dikerahkan untuk bisa mengevakuasi bus tersebut mengingat jalur yang dilalui bus merupakan jalur sempit yang hanya bisa dilalui 1 kendaraan.

Selain karena sempitnya medan, relawan juga terkendala ukuran bus yang besar sehingga proses evakuasi berlangsung selama berjam jam

Menurut sang sopir, pihaknya tidak mengetahui jalan menuju Pantai Pulang Syawal dan hanya mengandalkan google map saja. Didik pun mengaku belum menghafal jalan karena terakhir mengantar wisatawan ke gunungkidul sekitar 8 tahun lalu.

Selama evakuasi bus, jalur Kalurahan ditutup untuk kendaraan, proses evakuasi pun sempat menarik perhatian warga.

“Ya ini menjadi pengalaman saya, yang penting untuk penumpang tidak ada yang mengalami luka sedikit pun,” pungkas Didik. (Hery)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.