INFOGUNUNGKIDUL, SABTU KLIWON
YOGYAKARTA, Gunung Merapi, pada minggu pertama Februari 2019 kembali mengeluarkan awan panas guguran. Melalui siaran pers, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengeluarkan empat rekomendasi.
“Awan panas guguran teramati pukul 18.28 WIB tanggal 7 Februari 2019, berjarak luncur ± 2 km ke arah hulu Kali Gendol, amplitudo 70, durasi 215 detik,” demikian bunyi siaran pers tersebut.
Sebelumnya, awan panas guguran juga terjadi 29 Januari 2019, mengarah ke arah Kali Gendol. Awan panas guguran pertama teramati pukul 20.17 WIB, jarak luncur 1.400 meter dengan durasi 141 detik.
Menurut PVMBG, awan panas guguran kedua terjadi pada pukul 20.53 WIB jarak luncur 1.350 meter, durasi 135 detik, disusul ketiga terjadi pada pukul 21.41 jarak lunvur 1.100 meter, durasi 111 detik.
Terkait awan panas guguran bulan Februari, PVMBG mengeluarkan empat rekomendasi.
Pertama, Radius 3 km dari puncak Merapi, agar dikosongkan untuk semua aktivitas masyarakat.
Kedua, Pemerintah daerah dan masyarakat agar mengantisipasi bahaya abu vulkanik.
Ketiga masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
Keempat, warga yang tinggal di KRB lll diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap aktivitas erupsi Merapi. (Bambang Wahyu Widayadi)