WONOSARI, Sabtu Kliwon – Peran Media massa sangatlah penting dalam menyajikan informasi. Penyelenggaraan Pemilu di Indonesia, salah satu hal yang oleh karenanya media memiliki perlakuan khusus untuk menyampaikan informasi terkait pemilu.
Disampaikan oleh Rosita, S. Pd. I, anggota Panwaslu Kebupaten Gunungkidul, pemilu merupakan kompetisi yang rentan terjadinya pelanggaran. Pelanggaran pemilu akan berpotensi mengganggu integritas proses pelaksanaan, dan hasil pemilu.
“Urusan pemilu tidak hanya melulu menjadi dominan penyelenggara pemilu tetapi juga lembaga lainnya. Keterlibatan stakeholder sangat penting dalam mewujudkan pemilu damai dan berintegritas,” jelasnya, Sabtu, (16/12).
Diperlukan pengawasan disetiap tahapan pemilu yang dilakukan oleh pengawas pemilu, Untuk menjamin integritas.
Rosita menegaskan, tugas pengawasan itu adalah tugas mulia. Tujuannya untuk memastikan pemilu yang jujur dan adil (Jurdil), pendidikan pemilih dan penyadaran tentang pentingnya pemilu, dengan mendorong partisipasi pemilih. Media massa dianggap sangat efektif untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat pemilih serta salah satu tempat yang tepat dalam penyebarluasan informasi.
“Dalam hal ini media sangat efektif agar informasi dapat terpublikasi dengan baik, termasuk bagi yang mencalonkan diri,” ujarnya.
Ekspektasi masyarakat yang sangat tinggi terhadap pengawas pemilu, untuk itu dibutuhkan keterlibatan berbagi pihak dalam pengawasan pemilu sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing.
Diharapkan dalam pelaksanaan pemilu 2018, peran media bersikap netral terhadap partai dan calon yang dimajukan pada saat pemilu nanti. Jangan sampai melebih-lebihkan dan juga mengurangi sedikitpun informasi, dikarenakan nantinya yang rugi adalah masyarakat sendiri.
“Netral itu baik, baik untuk semua, semua untuk satu yaitu untuk memajukan Indonesia tercinta,” tutupnya.
Reporter: W Joko Narendra_ig
