WONOSARI-SELASA WAGE | Hal unik terjadi pada sesi tanya jawab antara warga bersama mantan Gubernur Jawa Tengah. Dialog tersebut dilakukan oleh Calon Presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo saat mengunjungi Wisata BUMDes Ngingrong, Kalurahan Mulo, Kapanewon Wonosari, Kabupaten Gunungkidul, Senin (22/01/2024).
Kedatangan Ganjar Pranowo di Wisata Ngingrong Gunungkidul disambut meriah oleh ribuan pendukung dan Timses Paslon nomor urut 3. Mengenakan kaos hitam bertuliskan Sat Set pada bagian punggung, mas Ganjar, begitu sapaan akrabnya, tiba di komplek Wisata Ngingrong pada pukul 19.11 WIB.
Pada sesi tanya jawab antara warga bersama mantan Gubernur Jawa Tengah tersebut berlangsung, tanpa disadari, Hal unikpun terjadi. Serba tiga secara tiba-tiba muncul di tengah tanya jawab.
Hal tersebut spontan disambut riuh tepuk tangan dari para pendukung calon Presiden dengan nomer urut 3.
Saat Ganjar menanyakan harga tiket masuk wisata Ngingrong yang dijawab warga 3 ribu. Spontan mas Ganjar mengacungkan tiga jari kepada para pendukungnya.
“Tiga ribu?,” ucap Ganjar sambil mengacungkan tiga jarinya.
Selain itu, serba tiga juga muncul ketika warga mengenalkan tentang Wisata Ngingrong yang di dalamnya ada 3 telaga bawah tanah. Lagi lagi calon Presiden pemilik nomer urut 3 tersebut mengacungkan tiga jari kepada warga.
“Tiga? telu ternyata,” ucapnya dengan tiga jari mengacung.
Serba tiga terakhir muncul saat warga menyampaikan harga sarapan yang masih tergolong murah di komplek Wisata Ngingrong yakni 3 ribu.
“Tiga ribu, tempe bacem, sego berkat, godong jati,” canda mas Ganjar.
Serba tiga yang muncul secara tiba-tiba spontan menambah antusias warga dan relawan pendukung yang diikuti teriakan sambil mengacungkan tiga jari.
Usai temu warga di Limasan Wisata Ngingrong agenda kunjungan Ganjar dilanjutkan makan malam bersama dengan DPC, Caleg Partai Koalisi, dan relawan di wilayah Kalurahan Logandeng, Kapanewon Playen.
Rencananya, mantan Gubernur Jawa Tengah tersebut akan bermalam di salah satu rumah warga di wilayah Kapanewon Ponjong, Kabupaten Gunungkidul.
A Yuliantoro
